How To Make Jemi Feel Special 101: Bagian 2

Halo! Lama nggak cerita-cerita. My life has been sooo interesting lately, soalnya.

Kira-kira 6 tahun yang lalu, gue pernah mendokumentasikan hadiah-hadiah dan kelucuan hari ulang tahun gue yang ke-16, dengan tajuk yang sama, yakni How To Make Jemi Feel Special (iya itu bisa diklik). Itu one of my best birthday ever di mana gue merasa sangat disayang, dan akhirnya ada ulang tahun yang membuat gue merasakan hal yang sama!

Salah satu hal favorit gue di dunia adalah everything-handwritten. Kartu ucapan, surat, teka-teki berhadiah (thanks Nafisa, model tekatekinya bisa diliat di unggahan sebelumnya btw), scrapbook, memebook (thanks Ismi, gue digambarin meme internasional yang ngetrend di tahun 2015 dulu), dan saat ini gue sangat beruntung punya pacar yang juga suka melakukan everything-handwritten!

Anyway, kenalan dulu sama Josua, aka cowok gue yang paling ada-ada aja idenya. Kalo kata Bastian, "lo kalo sama Josua, Jem, gue bisa jamin ngga ada lagi yang kayak dia. Kalo lo sama (cowok sipil 1), atau (cowok sipil 2), atau (cowok sipil 3), mereka tuh identik, personality-wise. Lo pacarin tiga-tiganya juga sama aja paling."

Well, mari sama-sama kita buktikan.

Selama beberapa hari di minggu sebelumnya, Josua nggak berhenti bilang, "tanggal 26 jalan sama aku ya?"

Jemi: "Ok! Aku perlu siapin apa?"
Josua: "Nggak usah siapin apa-apa, kecuali tenaga."

Oke, sepertinya kita bakal jalan-jalan.

Tanggal 26 April, tanggal ulang tahun gue, Josua jemput gue naik motor dan nanya, "ready? Semua tempat yang akan kita datangi dan kegiatan yang akan kita lakukan ada di sini," katanya sambil memberi gue delapan lembar kartu, handwritten, dibuat dari kertas buffalo yang digunting-gunting.


Kira-kira begini, kayak cuecard MC.

Peraturan dari Running Man ala-ala hari ini adalah kita harus berhenti melakukan apa yang lagi kita lakukan dan foto setiap alarm bunyi. Yang bikin lucu, bunyi alarmnya adalah gue nyanyi lagu animal crossing pake suara "miaw miaw miaw" yang dia simpen dari zaman PDKT T____T Throughout the day, kadang-kadang alarm bunyi di waktu-waktu paling hectic seperti lagi naik motor.

Hectic banget harus minggir dulu

Nah, 7 kertas lainnya adalah daftar kegiatan dan tempat yang akan kita lakukan atau datangi. Parkir motor di Pos Indonesia, empat dari lima tempat ini bisa diraih dengan jalan kaki. Mari kita breakdown!

1. POS 1: Thirty for three under thirty


Kayak foto softlaunching dengan gelang kanisiusnya.

Tebak ini di mana? Bener, Pasar Baru! Jadi, challenge dari mas-mas ini adalah kita berdua bakal misah untuk mencari tiga barang untuk satu sama lain, dengan harga total Rp30.000,00 di bawah tiga puluh menit. Yang bikin lucu adalah, gue orang yang cashless, jadi Josua ngasih modal berupa uang tunai 20 ribuan dan 10 ribuan HAHAHHAHA LUCU BANGET kayak challenge uang kaget.

Selain cashless dan menyukai everything-handwritten, gue juga kurang memiliki spatial awareness, jadi akan sangat mungkin bagi gue untuk nyasar! Akhirnya kita saling menyalakan live location di Whatsapp dan timer selama setengah jam.

Gue kira tiga puluh menit itu lama, tapi ternyata sebentar banget kalo lo harus: 1) mikir mau beli apa untuk manusia kayak Josua, 2) mikir mau beli apa dengan DUIT TIGA PULUH RIBU, 3) mikir jalan masuk dan keluar karena lo prone-to-nyasar.

Tapi gue berhasil mendapatkan LIMA barang dengan filosofi khusus, begitu juga dia (iya 5, karena kita selalu exceed other's expectation HAHA)

Ini Josua dan 5 barang dari gue.

Tema dari 5 barang ini adalah Classic and Nostalgic. Ada pensil warna Kenko (Rp9.000,00), rambut nenek (Rp10.000,00), donat kentang dan gula tabur (Rp4.000,00), dan dua poster belajar hewan dan buah (@Rp3.500,00). Dua poster itu jadi target buah-buah apa yang kita mau makan sama-sama dan hewan-hewan apa yang mau kita lihat sama-sama :D


Ini Jemi dan 4 barang dari Josua.

Menurut Josua, filosofi dari barang-barang ini adalah barang-barang yang dibutuhkan Jemi. Ada dua lap kacamata (total Rp3.000,00) yang dibeli karena kacamata gue selalu kotor, cermin kecil yang dibeli karena gue susah ngaca lewat kamera hp, gantungan masker karena masker gue suka jatoh, dan.... tepukan nyamuk HAHAHAH ini karena gue bentol-bentol kemaren di rumah Nadya.

Gue terharu karena itu berarti dia memerhatikan semua yang gue lakukan, menganalisis permasalahan gue, dan berusaha membantu gue menyelesaikannya. Kalo ditulis dalam bentuk skill di CV, maka strength dia adalah detail-oriented dengan skill problem identification and problem solving.

Anyway, setelah kita udah ketemu di titik yang kita sepakati, alarmnya MIAW MIAW lagi dan ini fotonya!
turis Pasar Baru


2. Pos 2: Cetak Foto Halal



Hal tentang Josua-Jemi adalah kita kekurangan foto. Hal ini yang menjadi latar belakang challenge di pos 2, yakni photobooth. Photobooth dilakukan di Pos Bloc JKT karena dia foto yang bisa diulang #penting

Dengan barang-barang yang kita beli sebelumnya, dan KACAMATA HITAM yang dibawa Josua, foto-foto di sini jadi jauh lebih gampang karena ada propertinya! Lagi-lagi Josua being detail-oriented.

Seperti biasa, di tengah ke-hectic-an foto-foto dengan 10 properti, alarm miaw-miaw ini BUNYI. Dengan patuh, kita selfie lagi :D

Jos senyum dooong


3. Pos 3: Italia

Latar belakang dari pos 3 adalah kita.... laper. Atau lebih tepatnya, Josua mengestimasikan kita akan laper, haus, dan kepanasan, sehingga makan es krim adalah pilihan yang baik banget.

another selfie setelah alarm kembali MIAW MIAW

Kita makan Es Krim Italia Ragusa yang klasik dan tradisional. Es krim vanillanya enak banget btw, wangi dan nggak terlalu susu sampe bikin haus. Terus seperti biasa gue agak bala jadi dimarahin cici-cici Ragusa.

4. Pos 4: yuk ngobrol tapi cuma boleh yuk ngobrol

Pos ini terinspirasi dari PDL atau kegiatan Josua-Jemi mengenal diri sendiri, satu sama lain, dan tujuan hidup sebagai pengikut Kristus dengan bantuan buku Pupose Driven Life dari Rick Warren ketika PDKT. Selama kurun waktu 40 hari kita teleponan/bertemu untuk saling mengenal based on buku ini, kita dipancing untuk ngobrol dengan dalam, tapi nggak menutup kemungkinan untuk menjadi ringan dan lucu juga!

tapi kita ga main yuk ngobrol di MRT kok #taatperaturan

Secara timing, pos ini didesain untuk terjadi antara jam 5-an sampe jam 7-an. Ini terjadi supaya kita nggak berjubel bersama orang-orang yang lagi buka puasa, plus nggak lagi laper karena abis makan es krim Ragusa dua porsi. Lagi-lagi membuktikan skill planning Josua yang detail dan menyeluruh.

5. Pos 5: Makan malam!

Dari semua kartu-kartu tadi yang didesain untuk gak self-explanatory, clue akan pergi ke mana kita ditaro di belakangnya dalam bentuk gambar atau tulisan. Pasar baru jadi new market. Cetak foto halal digambar strip foto di belakangnya, pun Italia ada gambar eskrimnya. Yuk ngobrol didesain untuk terjadi di open space, jadi ada gambar pohon dan rumput-rumputnya. Cuma pos 5 yang nggak ada gambarnya karena terserah gue mau makan di mana.

FYI, gue suka banget Carbonara Rice di Toodz House, jadi gue request itu. Ada 3 lokasi Toodz House, Cipete, Kemanggisan, dan Karang Tengah. Gue yang tinggal di Jaksel mepet Jakbar pun milih Kemanggisan, karena searah pulang dan nggak perlu naik MRT, tapi katanya, "kalo di Kemanggisan nanti langsung pulang song? :(" HAHAHHA OKE DEH

Kita ke GI buat parkir motor dan jalan kaki ke Stasiun MRT Bundaran HI untuk turun di Cipete Raya. Pos ini akhirnya terjadi di Toodz House Cipete. Ini rada OOT tapi sumpah Carbonara Rice-nya enak banget :( Pas dateng, nasinya keliatan sedikit, tapi saus Carbonara-nya yang super enak dan nggak bikin enek ternyata bikin kita kenyang.

kalo gue dihukum mati ini kayaknya last meal gue.

Anyway, kita harus kembali ke HI untuk ambil motor dan pulang. Jalan kaki ke stasiun MRT Raya. Bagi yang nggak tau, kita masih nggak boleh ngobrol di MRT, jadi Josua ngajak dengerin musik aja. Gue pernah bikin on-going playlist untuk dia yang berjudul marshmellow bebek dan Josua usul untuk dengerin itu aja sepanjang perjalanan. Dia punya wireless earphone yang satu dia pake, satu dikasih pinjem ke gue.

Nah, karena stasiun MRT HI ini letaknya di bawah, gue dan Josua harus mendaki 63 anak tangga untuk kembali ke elevasi jalan yang seharusnya. Ngos-ngosan, gue ajak duduk, sekalian gue mau foto untuk Pos 6.

Duduk-duduk di bangku sepanjang pedestrian menuju Bundaran HI, tiba-tiba kita disamper dua pedagang gitu, yang berdiri-berdiri di sekitar kita dan keliatan di foto. Josua ajak pindah ke bangku yang ngga ada orang lainnya.

Di sana, kita beres-beres seperti pake jaket, pindah-pindahin barang, dan lain-lain.

"Pinjem kartumu dong," kata Josua. Gue pun mengeluarkan delapan lembar kartu itu dari kantong. "Aku pengen foto kamu dari belakang sama kartu ini deh, ala-ala soft launching gitu."

Gue ketawa karena ini gak Josua banget (Josua hampir ngga memiliki social media presence btw), "aku posenya ngapain? Dari samping aja gak boleh emangnya?"

"Kalo dari samping, biar candid-candid 'wow siapa ini siapa ini' caranya gimana? Kan aku pengen diliat anak-anak CC." Josua kedengeran persuasif. "Kamu hadap sana aja."

"Tapi rambutku berantakan, jelek dari belakang."

"Ah ngga, dari tadi aku ngefoto kamu dari belakang kok." well... iya sih. Akhirnya gue menghadap ke arah lain, membelakangi dia.

Selama beberapa detik yang gue bayangkan sebagai waktu Josua memotret gue, tiba-tiba dari wireless earphone bagian kanan yang masih nyangkut di telinga gue, mengalun intro lagu Selamat Ulang Tahun.

6. Pos 6: Selamat ulang tahun Jemi!

Kaget, gue balik badan dan... surprise! Ada kue dan lilin yang tiba-tiba siap dalam waktu entah berapa detik. "Selamat ulang tahun Jemi, tiup lilin dong!"

Gue KAGET BANGET HAHHAHAHA. Kayak, bayangin. Seharian kita sebelahan (kecuali pas misah mau ke toilet dan challenge Pasar Baru), tapi dia tetep berhasil untuk nyiapin muffin, nusuk lilin, dan nyalain dalm waktu beberapa detik di mana GUE DUDUK DI SEBELAHNYA. Prosesi yang bikin gue nengok juga berlangsung dengan smooth karena dia membuat gue memakai satu wireless earphone dia! (satu, karena kalo dua-duanya malah mencurigakan).

Bravo. Hebat. Excellent planner! Gini kali ya rasanya pacaran sama anak acara. Keliling Jakpus, naik MRT dengan objektif bisa duduk-duduk di pedestrian bench sebelum pulang, dan prosesi tiup lilin, tanpa gue, yang duduk di sebelahnya, tau sepanjang hari. Gila. One man show. Luhut Binsar aja kalah.



Seperti gue bilang sebelumnya, di balik setiap kertas ini ada clue di mana setiap pos akan dijalankan. Tapi, gue kira kertas ketujuh ini cuma ucapan selamat ulang tahun aja, gue nggak bener-bener mikirin gambar bench dan bulan sabit di belakangnya.

Iya, jadi Josua sudah merencanakan dari awal bahwa surprise ini akan terjadi di pedestrian bench pada malam hari. Itu makanya dia insisted buat makan di Toodz House Cipete instead of Kemanggisan, ya supaya kita naik MRT, turun di HI, dan duduk-duduk di sini. Makanya dia pinjemin wireless earphone, supaya gue bisa nengok ketika lagunya nyala dan dia gaperlu awkwardly nyanyi sendirian. Gila banget mastermind. Gue ga habis pikir.

intermezzo soalnya alarmnya udah MIAWMIAW

Anyway, that's how the day went. Eternally grateful, didn't know I deserve this kind of love. The amount of thought and time he gave me, wonderful. 10/10.

7. Pos 7: Terakhir, selamat ulang tahun sayang!

Gue kira gue udah nggak bisa lebih kaget lagi, sampe Josua tiba-tiba ngeluarin kotak kardus. Hadiah. Pas dibuka, isinya jurnal yang dia buat sendiri.




Tadi di atas, gue udah bilang kan gue suka everything-handwritten? This hits right on the spot. Buku ini kan jurnal ya, berisi 365 hari yang bisa gue isi, baik dalam bentuk pertanyaan maupun mood tracker. Jadi dia mengerjakan SEMUANYA pake tangan. 

Bagian Pertama: Panduan


panduan yang dia tulis

Josua being Josua memberikan panduan pengisian jurnal ini: mood tracker sebagai bahan refleksi, pertanyaan untuk memicu untuk menulis, boleh dikembangkan sesuka hati, tidak disarankan buat membuka halaman yang belum sampai, disarankan untuk memberi sentuhan personal, tidak perlu diisi setiap hari.

Bagian kedua: Kata Pengantar.
ucapan dan apa yang dia harapkan untuk terjadi.

Setelahnya: Gambar

iya ini dia gambar sendiri.... GILA GA SIH

Bagian selanjutnya: Mood Tracker!

Gue nggak tau dia membuat mood tracker karena ini yang biasa ada di jurnal atau kenapa, tapi a thing about me, gue sering kebingungan mengidentifikasi perasaan gue sendiri. This definitely would help.

dikasih highlighter dan sticker dekorasi juga! liat deh, gue bisa tentuin sendiri warnanya

dari 26 April 2022 hingga 26 April 2023.


Yang terakhir: Jurnal Harian.

Pertanyaan untuk 26, 27, dan 28 April 2022.

Dia bikin 365 pertanyaan. Satu pertanyaan untuk satu hari selama 365 hari ke depan. Bayangin ada seorang manusia yang MAU dan MELAKUKAN ini: mikirin tiga ratus. enam puluh lima. pertanyaan. untuk lo jawab setiap hari. Ditulis tangan pula. Bayangin seberapa makan pikiran, seberapa makan waktu dan makan energinya. But if he wanted to, he would.

Pertanyaannya banyak, semuanya random dan menarik. Mulai dari hal-hal tentang gue, kayak target gue selama setahun ke depan, kejadian yang paling memalukan, gambarkan objek kesukaan, sampe hal-hal random kayak "makhluk air yang paling menggambarkanmu adalah...." atau "Bagaimana kondisimu jika menjadi volunteer palang merah di Afrika?"

I didn't know someone could love me this much. Dan yang sama pentingnya adalah... kasih sayangnya sampai.

"Kamu bikin ini dari kapan?" gue tanya begitu.

"Dari sebelum kita pacaran. Aku bikin pertanyaannya di excel dulu, namanya Proyek 26 April," katanya. "Misal kita nggak pacaran pun, aku akan tetep ngelakuin ini sih."

Terus gue nangis HAHAHAHHA CEMEN. Never knew I deserve the love this much. 

Kalo kata Steven Universe di lagunya yang Love Like You, "if I could begin to be half of what you think of me, I could do about anything, I could even learn how to love like you."

Terima kasih banyak! Aku nulis ini supaya aku ingat, 100%, apa yang terjadi kemarin, bagaimana rasanya dan bagaimana kejadiannya. Semoga hanya hal-hal baik yang mengelilimu sepanjang waktu. Semoga senang dan semoga tenang!

Comments

Popular Posts