10 Hal yang Aku Suka dari Kamu
Aku punya pengumuman. Aku suka kamu.
Aku suka cara kita ketemu. Lucu ya, kayak di novel-novel? Aku nggak pernah percaya hal di teenlit begitu bisa terjadi di kehidupan nyata, tapi aku suka.
Aku suka cara kamu bicara. Meskipun nadanya monoton dan itu-itu aja, tapi aku suka. Aku suka hal-hal aneh yang kamu bilang—random sih, tapi serius. Kok kamu bisa kepikiran, sih? Mungkin kita harus ngobrol lebih banyak? Semoga begitu, ya.
Aku suka kalau kamu ketawa. Matamu bersinar, kayak bintang. Seperti, tahu-tahu di sekelilingmu ada glitter dan segala hal jadi lebih terang. Rasanya aku jadi kepingin bikin kamu ketawa terus.
Aku suka mata kamu. seperti, satu-satunya hal dari diri kamu yang kamu izinkan untuk mengekspresikan kamu yang sebenarnya. Tapi aku lebih suka mataku. Kalo aku nggak punya mata, aku bisa melewatkan detail-detail kamu gitu aja, kan.
Aku suka cara kamu berinteraksi. Jarang, jadi aku nggak mau melewatkan setiap detailnya. Kalo aku bisa. Gimana caranya, ya, dengan posisi aku kayak gini? Aku kepingin berada di sekitar kamu terus.
Tapi, aku juga suka cara kamu menggambarkan kemarahanmu kok. Aku tahu kamu punya masalah sama keluargamu, dan mungkin, sama prinsip-prinsip hidup kamu. Tapi kamu hebat, ya. Lari dari masalah emang nggak baik. Tapi kalo cara menghindarinya kayak kamu, siapa yang nggak mentolerir, sih? Susah ya, suka sama kamu. Tapi aku nggak keberatan.
Aku juga suka sama diamnya kamu. Kamu dan duniamu jadi satu, nggak ada yang bisa ganggu gugat. Dan aku seneng kok, bisa mengapresiasi keindahan kombinasi itu dari luar.
Aku juga suka kalau kamu marah atau sedih. Aku nggak tahu secara spesifik, sih. Tapi, meski aku tahu kamu ngak akan mengindahkan pernyataanku ini: kamu boleh bilang ke aku. Kamu boleh bilang apa yang salah, dan apa yang kamu mau. Kamu bisa cerita tentang harapanmu, ketakutanmu—apa aja tentang kamu. Aku mau tahu lebih banyak tentang kamu.
Aku juga suka sama diriku sendiri setelah suka sama kamu. Kamu kayak Raja Midas yang menyentuh semua jadi emas. Semuanya jadi lebih warna-warni, lebih hidup, dan rasanya, nggak ada batasnya. Aku jadi ngerasa aku bisa mencapai dan melakukan apapun.
Aku suka kamu!
p.s; aku juga suka batikmu! Sampai ketemu besok!
Aku suka cara kita ketemu. Lucu ya, kayak di novel-novel? Aku nggak pernah percaya hal di teenlit begitu bisa terjadi di kehidupan nyata, tapi aku suka.
Aku suka cara kamu bicara. Meskipun nadanya monoton dan itu-itu aja, tapi aku suka. Aku suka hal-hal aneh yang kamu bilang—random sih, tapi serius. Kok kamu bisa kepikiran, sih? Mungkin kita harus ngobrol lebih banyak? Semoga begitu, ya.
Aku suka kalau kamu ketawa. Matamu bersinar, kayak bintang. Seperti, tahu-tahu di sekelilingmu ada glitter dan segala hal jadi lebih terang. Rasanya aku jadi kepingin bikin kamu ketawa terus.
Aku suka mata kamu. seperti, satu-satunya hal dari diri kamu yang kamu izinkan untuk mengekspresikan kamu yang sebenarnya. Tapi aku lebih suka mataku. Kalo aku nggak punya mata, aku bisa melewatkan detail-detail kamu gitu aja, kan.
Aku suka cara kamu berinteraksi. Jarang, jadi aku nggak mau melewatkan setiap detailnya. Kalo aku bisa. Gimana caranya, ya, dengan posisi aku kayak gini? Aku kepingin berada di sekitar kamu terus.
Tapi, aku juga suka cara kamu menggambarkan kemarahanmu kok. Aku tahu kamu punya masalah sama keluargamu, dan mungkin, sama prinsip-prinsip hidup kamu. Tapi kamu hebat, ya. Lari dari masalah emang nggak baik. Tapi kalo cara menghindarinya kayak kamu, siapa yang nggak mentolerir, sih? Susah ya, suka sama kamu. Tapi aku nggak keberatan.
Aku juga suka sama diamnya kamu. Kamu dan duniamu jadi satu, nggak ada yang bisa ganggu gugat. Dan aku seneng kok, bisa mengapresiasi keindahan kombinasi itu dari luar.
Aku juga suka kalau kamu marah atau sedih. Aku nggak tahu secara spesifik, sih. Tapi, meski aku tahu kamu ngak akan mengindahkan pernyataanku ini: kamu boleh bilang ke aku. Kamu boleh bilang apa yang salah, dan apa yang kamu mau. Kamu bisa cerita tentang harapanmu, ketakutanmu—apa aja tentang kamu. Aku mau tahu lebih banyak tentang kamu.
Aku juga suka sama diriku sendiri setelah suka sama kamu. Kamu kayak Raja Midas yang menyentuh semua jadi emas. Semuanya jadi lebih warna-warni, lebih hidup, dan rasanya, nggak ada batasnya. Aku jadi ngerasa aku bisa mencapai dan melakukan apapun.
Aku suka kamu!
p.s; aku juga suka batikmu! Sampai ketemu besok!
Comments
Post a Comment