Tantangan
Hai!
Gue tau gue udah lama banget nggak nulis. Maaf. A lot of things happened, dan waktu kayak berkejar-kejaran di sekitar gue.
Oke, jadi, November ini, mama, tante, dan oma gue bakal ke Jepang. Iya masih lama, tapi tiketnya sengaja dipesen jauh-jauh hari biar murah. Seperti biasa, gue meminta-minta dan memohon-mohonjuga merengek-rengek serta mengancam untuk bunuh diri untuk ikut, tapi, sebagai manusia-manusia masa lampau yang hobi membandingkan usaha gue dengan usahanya dan zaman gue dengan zamannya, gue gak boleh ikut.
Tante: "Mun, kamu kan masih muda. Masih ada banyak kesempatan."
Mama: "Papa aja nggak ikut, Ling..."
Oma: "Iya, pake uangmu nanti lebih puas. Zamanku dulu---"
Yaudah lah ya. Kalo udah mulai "zamanku dulu" pasti gue nggak akan bisa escape dari pembicaraan mengenai betapa beruntungnya lahir di zaman kemerdekaan yang sudah penuh teknologi di mana ue bisa menghubungi orang luar negeri dengan mudah dan nggak perlu surat-suratan kayak jaman oma gue dulu---apaan. Di rumah gue aja nggak dipasang wifi. Pengen gue "Siapa? YANG NANYA~~~"-in tapi takut kualat.
(Oh, iya, bagi yang bertanya-tanya, Tante gue manggil gue "Mun", dari "Imun", sebenernya, karea sistem imun gue jelek. Contoh nyata dari nama adalah doa gitu. Dan mama gue manggil gue Ling, karena... terserah dialah. Gue juga nggak tau kenapa.))
Setelah serangkaian negosiasi yang alot, akhirya gue boleh ikut. Asal, sampe gue bisa bayar at least tiket pulang pergi gue sendiri. Sekarang harga tiketya udah hampir lima juta, dan deket-deket November, pasti udah di atas delapan.
Sampe November nanti, gue, siswi miskin tak berpenghasilanyang kerjanya dikolekin mulu tiap hari ini, harus ngumpulin sedikitnya delapan juta. Kedengerannya nggak susah, tapi, fyi, gue adalah bukti hidup dari peribahasa "lebih besar pasak daripada tiang". Dan keluarga gue tahu itu. Jelas mereka ngerasa mustahil bagi gue untuk ngumpulin delapan juta.
Mungkin mereka lupa kalo gue pernah menghasilkan delapan juta hanya dengan duduk di depan laptop selama dua jam.
Dengan panik.
Hehe, pongah.
((Meski itu sebenernya pure luck, sih.))
((Eh, I don't believe in luck, ding))
((But I believe we're the enemies, kok.))
(( God. I really need to stop these MCR references before they get wild.))
Yah, intinya gitu aja sih. Wish me luck dengan tantangan ini, ya!
Gue tau gue udah lama banget nggak nulis. Maaf. A lot of things happened, dan waktu kayak berkejar-kejaran di sekitar gue.
Oke, jadi, November ini, mama, tante, dan oma gue bakal ke Jepang. Iya masih lama, tapi tiketnya sengaja dipesen jauh-jauh hari biar murah. Seperti biasa, gue meminta-minta dan memohon-mohon
Tante: "Mun, kamu kan masih muda. Masih ada banyak kesempatan."
Mama: "Papa aja nggak ikut, Ling..."
Oma: "Iya, pake uangmu nanti lebih puas. Zamanku dulu---"
Yaudah lah ya. Kalo udah mulai "zamanku dulu" pasti gue nggak akan bisa escape dari pembicaraan mengenai betapa beruntungnya lahir di zaman kemerdekaan yang sudah penuh teknologi di mana ue bisa menghubungi orang luar negeri dengan mudah dan nggak perlu surat-suratan kayak jaman oma gue dulu---apaan. Di rumah gue aja nggak dipasang wifi. Pengen gue "Siapa? YANG NANYA~~~"-in tapi takut kualat.
(Oh, iya, bagi yang bertanya-tanya, Tante gue manggil gue "Mun", dari "Imun", sebenernya, karea sistem imun gue jelek. Contoh nyata dari nama adalah doa gitu. Dan mama gue manggil gue Ling, karena... terserah dialah. Gue juga nggak tau kenapa.))
Setelah serangkaian negosiasi yang alot, akhirya gue boleh ikut. Asal, sampe gue bisa bayar at least tiket pulang pergi gue sendiri. Sekarang harga tiketya udah hampir lima juta, dan deket-deket November, pasti udah di atas delapan.
Sampe November nanti, gue, siswi miskin tak berpenghasilan
Mungkin mereka lupa kalo gue pernah menghasilkan delapan juta hanya dengan duduk di depan laptop selama dua jam.
Dengan panik.
Hehe, pongah.
((Meski itu sebenernya pure luck, sih.))
((Eh, I don't believe in luck, ding))
((But I believe we're the enemies, kok.))
(( God. I really need to stop these MCR references before they get wild.))
Yah, intinya gitu aja sih. Wish me luck dengan tantangan ini, ya!
Comments
Post a Comment