Persetan dengan Setan

Warning: post ini mungkin agak kontroversial. dan gue nggak mau ceramah maupun memojokkan siapapun. Aku hanya pro kemanusiaan, Saudara. I suggest you untuk membaca dengan kepala dingin (meskipun kalo kalian menjadi sAMA MARAHNYA DENGAN GUE DI AKHIR POST, GUE MENGERTI. PERCAYALAH). dan, mungkin akan ada kata-kata yang inappropriate. Maaf, ya. (oh, and I suck at making titles but trust me it's relevant).

Oke, jadi tanggal 22 Mei (iya, udah lama. Gue mageran ok), gereja gue mengadakan seminar mengenai LGBT yang "lagi marak di kalangan anak muda". Halah. Seakan-akan LGBT baru ada sekarang while in fact homosexuals had been a thing since Sodom dan Gomora stuffs? Knowing I would be mad, gue bermaksud untuk tidak dateng, but my parents still have power over me.

Pembicaranya namanya... Kak D (no, D doesn't stand for dick, but knowing that her personality is 80% dick and 20% shit, I believe that she actually is). Kak D itu psikolog kristiani yang sering diundang untuk materi semacam edukasi seks dan hal-hal yang beruhubungan dengan kelamin, gender, dan orientasi seksual. Gue pribadi pernah ketemu sama dia dua kali sebelum seminar kemarin, sekali waktu sex education di ipeka, sekali lagi di gereja. i thought she was kind and tolerant.

Until I found out that she's the creature your parents warned you about when you were little.

Awalnya, kita disuruh ngisi kuesioner dulu. Pertanyaannya a) apa yang kamu ketahui tentang LGBT dan b) apa penyebab LGBT.

Untuk pertanyaan pertama, gue tulis: Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender---a.k.a empat hal yang paling umum dari seluruh kategori "pengimpangan" seksual. BUKAN PENYAKIT. BUKAN VIRUS. TIDAK MENULAR. Untuk pertanyaan kedua, gue menjawab, ketidaksempurnaan dalam perkembangan hormon dan perkembangan mental yang "menyimpang" karena sosialisasi yang tidak sempurna.

Ada sedikit kerusakan sama proyektornya sebelum mulai, jadi, Kak D baca-baca jawaban kuesionernya. Dia mengerutkan kening, dan gue punya firasat dia nggak suka sama jawaban gue.

Ternyata bener. soalnya, setelah proyektornya bener, judul seminarnya adalah "Melawan Virus LGBT" saat gue menulis kalo LGBT bukan virus.

But it's okay if you don't like me. don't worry, i don't like you too, Kak. The feeling is mutual.

Merasa marah itu tidak enak, saudara-saudari, dan menuliskan dengan detail semua yang dia katakan bikin gue T E R B A K A R so I'll just post a picture that sums up the whole thing she said.

I saved this from ask.fm/scarletvictory. I was gonna name this pic
Udah Gila, and you know what? When I was saving this, the
name is already Udah Gila. Preach, Kak Piki.

Menurut Kak D ini, LGBT itu sesuatu yang amat sangat salah dan amat sangat menyimpang. Dia yakin, entah bagaimana, seseorang di luar sana sedang berusaha menghancurkan dunia dengan "menyebarkan virus LGBT". Kalo kita lagi retret atau apa di mana ada game yang mengharuskan berpengangan tangan atau apa (dan tidak dengan lawan jenis), dia juga yakin ini adalah rencana iblis untuk menghancurkan rencana perkawinan dalam Allah while in fact yang buat game cuma mencegah bersentuhan dengan lawan jenis.

Dan orang-orang membayar dia untuk
memberi seminar. 
Di subtopik lainnya, dia menjelaskan bahwa warna pelangi adalah simbol LGBT dan siapapun yang memakainya adalah kaum LGBT. Pasti kaum LGBT. Pasti kalau pake warna pelangi bukan heteroseksual. Pasti.

KENAPA SIH ADA MANUSIA KAYAK GINI YALORD. Gue amat sangat menyesal tidak menghandiri seminar ini dengan busana dan aksesori warna pelangi just to piss her off.

Apakah kalian mulai sama marahnya dengan gue? Apakah kalian mulai ingin mengedukasi generasi-generasi muda supaya setidaknya, logika mereka bertahan di otak mereka?!

Kemudian, dia memberi "kiat-kiat mengetahui orang gay dan lesbian".
"Kalo cewek lesbian itu, yang rambutnya pendek. Kalo cowok gay, yang suka ke salon."

Gue... udah gatau mau marah gimana lagi.

Terus, dia bilang kalo 80% dari "populasi orang gay" adalah karena mereka learn to be gay and (choose to be one, too).

Oh, of course. Of course one day a gay person woke up and thought, "what a wonderful day to be gay! I've learnt to be one and today is the day I can apply my talent to be one!"


Udah gila, kali.

So, kids, listen closely. Take a note.

No one turns into LGBTQ+ because “It’s kind of trending right now, yeah?”
No one turns into LGBTQ+ because “Well that’s some tumblr/hipster shit!”
No one turns into LGBTQ+ because they simply ‘want’ to.
No one wants to be mocked for loving someone who is ‘not supposed to be loved by you.’
No one wants to be called with inappropriate calls.
No one wants to be 'not normal.’
No one wants to be 'you’re going to hell if you keep doing that, you know?’
No one wants to hear, 'It’s just a phase for God’s sake stop it now. God created Adam and Eve, remember?’
No one wants to be hated by some group of religious people.
No one wants to live a life where they’re just 'wrong.’
No one wants to be not accepted by people and hear, 'Go try to be normal first.’
No one wants to hear bunch and bunch of useless talks like, 'Oh you just haven’t found the right person, yet! It takes time.’
No one wants to be told to 'get closer with God,’ so that they can be 'normal.’*


Selain si pembicara ini, segerombolan anak di belakang gue, Alex, dan Arthur juga bertanya-tanya kenapa kami selalu nggak setuju sama pernyataan dia. 


"Ah, mereka gay juga kali, makanya dukung banget."


HEH, JALANG. KAU KIRA KALAU AKU DUKUNG PELESTARIAN ORANG UTAN, AKU INI ORANG UTAN, BEGITU KAU PIKIR?


Yaala.

Terus, dia juga suka nanya-nanya hal irrelevant dari alkitab yang kalo kita nggak tau, menurut dia kita bisa masuk neraka??!!!

"Hayo, berapa jumlah orang Israel yang menyebrang laut mati...?" katanya dengan nada nyolot bapak-bapak paruh baya yang hobi ngasih dad jokes. "Hayo... nggak pernah baca Alkitab, ya? Katanya orang Kristen... Hayo... masuk neraka, lho..." Lalu dia tertawa ala-ala villain jelek di film-film Barbie.

EH, PENTIL TELETABIS. LO KIRA CUMA GARA-GARA GUE GATAU BERAPA JUMLAH ORANG ISRAEL YANG MENYEBRANG LAUT MATI GUE MASUK NERAKA? BEING AN IGNORANT, STEREOTYPING AND JUDGMENTAL BITJ LIKE YOU ARE THE THINGS THAT LEAD YOU THERE.

akhirnya gue bisa memakai GIF ini
di situasi yang sesuai!

So, yeah. Let's get to the serious part of this post, kids.

Whoever you are, wherever you are, you are valid.
Your sexuality, the one people have told you as merely a phase, it is valid.
Your weight, the numbers that seem like nightmares to you, is valid.
Your trembling hands when you type a text, they are valid.
Your burning throat when you try to shut a crying up when the stars seem getting dimmer is valid.
Everything else that is part of you, is valid, too.
Don't let anyone tell you otherwise.*

Tertanda, manusia yang ingin rental common sense(s),
Jemima

*yang diberi tanda bintang adalah hal yang ku-copy dari tumblr milik Cherish, ok ok.

Comments

Popular Posts