Bukan Waktu yang Tepat untuk Menulis: Tahun Baru dan Ekspektasi "Restart"

 Selamat tahun baru terlambar dari aku yang lagi belajar karena masih punya tiga UAS!

Anyway.

Selamat ya kalian sudah melewati 2020 yang babak belur ini. Rasanya kayak jatoh, tertimpa tangga, keserimpet, digigit curut, dan nginjek t*i pas lagi otw ke rumah sakit. Trus ban motor abang gojeknya kempes. Yah.

Ada satu hal yang gue pengen omongin terkait dengan tahun baru.

Tahun baru sarat dengan resolusi. Berapa banyak keinginan/target kalian di akhir tahun yang ditunda dengan "ah, tunggu 2021 aja!"? Atau, nggak harus tahun baru deh. Gue cukup yakin sebagian dari kita sering nge-set waktu untuk belajar/bangun/mandi/olahraga di waktu-waktu khusus. "eh, mau belajar jam 12 ah!" 

Terus tiba-tiba jam 12.03 dan kita mau mulai jam 1. Well.

Tapi itu lumayan umum, kan? Karena rasanya... benar. Rasanya pas aja untuk memulai suatu tahun dengan banyak keinginan/target. A new page full of new chapter, new beginning, new chances. Klise, tapi i'm sure this mindset is already internalized, jadi jangan berhenti baca.

Karena keinginan akan awal yang sempurna inilah kita punya ekspektasi besar banget buat tanggal 1 Januari.

Setiap ada sedikit hal yang melenceng  di tanggal 1 Januari, rasanya... kecewa aja gitu. Gimana mau punya tahun yang sempurna kalau awal tahunnya aja udah berantakan?

Hari kemarin, 1 Januari 2021 gue diawali dengan perasaan yang cukup amburadul. Nggak pengen gue jelasin kenapa (dan kalian nggak mau tau juga sih), tapi yang pasti... gue sedikit kecewa bahwa 2021 didn't start perfectly. Terus, tentu saja gue yang manja ini merengek-rengek pada Widi. Gue sebel karena gue udah sedih di awal tahun, gue sebel karena gue belum mampu untuk memulai tahun ini dengan perasaan yang lebih berserah, gue sebel karena I still let people bother me, di tahun baru ini. Kira-kira begini ngeluhnya, "aku hari pertama aja udah marah dan khawatir :(("

Terus Widi bilang hal yang sederhana, "ya... nggak papa kan? Kan nggak semua orang harus hepi di tanggal 1 Januari!"

Iya juga ya.

Rasanya kayak mengalami spiritual
awakening
bersama Widi.

Tapi... iya, woy, kalo dipikir-pikir? Emang siapa yang bilang kalo tanggal 1 Januari harus sempurna? Itu kan cuma... hari lain dalam kehidupan, yang kebetulan aja hari pertama dalam suatu tahun. Tapi nggak ada yang mengharuskan lo punya sekian ribu resolusi, harus hepi di hari itu, atau apa. Karena kalo iya, umumnya semua itu akan terkikis as time goes by, karena hari lain bukan hari pertama di tahun baru lagi! Bukan bulan pertama di suatu tahun lagi!

Kalo kita mulai ngeliat perubahan dan perkembangan secara gradual, setiap hari, sedikit demi sedikit, dan bukannya berupa sejuta target di tanggal 1 kemudian luruh begitu saja, mungkin resolusi dan target kita akan lebih achievable, no?

And that, is the first thing I learnt in 2021!




Comments

Popular Posts