Kamu dan Segala Ketidakpastianmu: Mungkin dan Suatu Hari Nanti

Suatu hari nanti, kalau aku berani bicara sama kamu,

mungkin kita bisa jadi teman. 

Mungkin, suatu hari nanti, kalau kamu sudah nggak lagi dibutakan oleh citramu dan cara orang laian memandangmu, mungkin kamu bisa cerita. Lebih banyak.

Kita bisa jalan-jalan ke taman, naik sepeda. Taman yang bagus di Jakarta itu, di mana ya? Mungkin aku sudah harus googling dari sekarang. Kalau-kalau. Suatu hari nanti.

Kita juga bisa minum kopi. Aku nggak begitu suka kopi, sih, tapi, suatu hari nanti, aku janji aku akan nemenin kamu ngelakuin hal yang kamu suka.

Atau kita bisa ke toko binatang peliharaan! Aku suka anjing, dan kamu juga, kan? (Ini asumsi, sih, tapi, memangnya ada yang nggak suka anjing?) Aku alergi bulu anjing, jadi aku akan minum obat dulu. Biar aku seneng, kamu juga seneng, dan anjing-anjing juga seneng. Suatu hari nanti, kita nyenengin orang lain juga, ya.

Kalau kamu suka pantai, mungkin kita bisa ke pantai! Kamu mau liat matahari terbit atau terbenam? Suatu hari nanti, kita bisa pergi ke pantai sebelum subuh, dan pulang saat hari sudah gelap. Komplet.

Suatu hari nanti, kalau kamu mau ngomong sama aku, jam tiga pagi sekalipun, aku akan angkat teleponmu. Itu kalau ponselku nggak dalam airplane mode, ya. Tapi dari sekarang, aku nggak akan menempatkan ponselku dalam mode itu lagi kok. Kalau-kalau.

Atau kalau kamu menemukan sesuatu yang kamu seneng, dan kamu tahu aku lagi sibuk atau sedih, Kamu bisa bilang ke aku! Tapi, suatu saat nanti, aku yang akan bikin kamu seneng, kok.

Eh, semoga, ya.

Soalnya, kita yang sekarang cuma sekadar orang asing.

Tapi nggak ada yang nggak mungkin, kan? Mungkin aku kedengeran kayak cewek yang suka berkhayal, tapi nyatanya, aku cuma visioner. Soalnya sekarang kita lagi bicara tentang kamu; paket lengkap segala imposibilitas sekaligus perwujudan dari segala harapan, paling rumit dari yang pernah ada.

Tapi aku akan mengerti kamu.

Mungkin, suatu hari nanti, kalau kita bukan lagi dua orang yang saling kenal tanpa bicara,

Kalau aku cukup berani, atau kalau kamu cukup peduli.

Suatu hari nanti.

Comments

Popular Posts