SURGA HARI INI

Kalo dipikir-pikir, jalur doa hari ini pasti luar biasa padat. Dari kemarin hingga tadi siang, jutaan orang berdoa untuk kelulusan mereka di SBM. Sebagian (kecil) Tuhan kasih jawaban "ya", sebagian mungkin "tunggu", lebih banyak lagi yang diberi "Tuhan punya rencana yang lebih baik". Jutaan malaikat bekerja keras mengantarkan jawaban-jawaban doa yang dengan manis telah dirajut oleh Tuhan. Beberapa sampai dengan damai, dalam amplop indah berpita-pita. Ada yang sampai dalam wujud memusingkan, berupa permainan papan rumit berhadiah unggulan. Ada juga yang hinggap dibalut keterkejutan, kotak yang meledak dengan ratusan confetti berjatuhan.

Satu yang sama: semuanya baik. Beberapa bisa langsung dilihat baiknya, beberapa butuh petualangan dan rintangan dulu baru bisa disyukuri, sebagian lagi butuh kebijaksanaan untuk bisa ditilik lebih dalam.

Saat ini, ada lebih banyak lagi doa yang mengantre masuk: doa syukur para ibu dan ayah dari anak-anak yang Tuhan kasih kesempatan, doa tangis minta ampun mereka yang belum berhasil, dan mungkin doa minta penghiburan juga. Ramai. Surga pasti sibuk, menyortir doa-doa pujian, doa-doa yang dihaturkan bersama rasa sakit, serta ya... doa-doa yang memang setiap harinya sampai di pangkuan Tuhan.

Malaikat-malaikat baru kaget, mereka belum pernah sesibuk ini, "normalkah?"

"Ya," angguk malaikat lain, namanya Seraphiel, yang sudah duduk di sana berdekade-dekade mendengarkan doa pujian untuk Tuhan. "Hari ini, kalian pasti dipindahtugaskan ke divisi pujian, kan?"

"Ya," malaikat-malaikat baru tersebut, si kembar Haniel dan Azrael yang dipanggil Tuhan sejak dalam kandungan beberapa minggu lalu, mengangguk. "Kami hanya tidak mengira, kalau... sebanyak ini? Setiap hari?"

"Pada hari-hari seperti ini, iya," Seraphiel dengan cekatan membungkus doa-doa pujian. "Tapi di hari-hari lain, agak... sepi. Yah, manusia." Ia mengangkat bahu.

"Tapi hari ini memang lebih padat dari biasanya," Azrael menunjuk sekumpulan doa baru yang baru sampai ke surga.

"Ada hari-hari istimewa seperti ini, memang. Hari jawaban-jawaban datang, manusia menamakannya," jawab Seraphiel. "Tapi, kalau doa-doa rasa syukur tidak membuatmu hangat, tidak apa-apa. Aku yakin besok Gabriel akan memindahkanmu ke divisi Pengampunan atau Rasa Sakit. Beberapa malaikat memang lebih cocok di sana, dan di sana---" Seraphiel membungkuk untuk berbisik di telinga kedua malaikat anyar itu, sambil menunjuk divisi yang sibuk di bagian lain dari surga, "---ada begitu banyak ratap tangis. Dan selalu, kuulangi, selalu, lebih ramai daripada divisi doa pujian."

"Tuhan tidak mengasihi manusia sebanyak itu, kah?" ragu-ragu Haniel bertanya. "Maksudku... kalau begitu banyak Doa Ratapan sampai, namun begitu sedikit yang bertransformasi menjadi Doa Pujian, tidakkah itu berarti Tuhan tidak selalu mengindahkan rasa sakit manusia?"

"Oof, tidak begitu, Anak-anak," Seraphiel menggoyang-goyangkan jari, sambil entah bagaimana menyortir dan membungkus lebih banyak doa. Yah, kekuatan malaikat? "Setiap doa yang masuk ke Departemen Penerimaan, akan disortir dan dibungkus hingga sampai ke pangkuan Tuhan. Semua didengar atau dibaca, diingat tanpa terkecuali, dan semua... dijawab. Beberapa jawaban memang sampai lebih lama, memang, tapi semua doa dijawab. Dibungkus dengan cara yang berbeda-beda sesuai instruksi Tuhan, lalu dikirim sesuai waktunya oleh Departemen Pengiriman."

"Lalu, kenapa... kau tahu, sesedikit ini, Doa Ratapan yang berubah menjadi Doa Pujian?"

"Yeah, memang natur manusia begitu. Banyak sekali di antara mereka yang belum mengindahkan Tuhan sebanyak dan selayak yang patut Dia terima," jawab Seraphiel. Ia memperhatikan raut wajah dua malaikat muda yang berubah, lalu tertawa kecil. "Tidak perlu marah, Anak-anak. Tuhan saja tidak marah, hanya sedih sedikit, kadang-kadang. Tidak ada yang lebih Ia senangi, daripada melihat obrolan dan pesan-pesan masuk, kau tahu? Dia mengasihi manusia-manusia ini begitu banyak, begitu layak. Dia cukup mengasihi manusia-manusia ini hingga ikut bersorak ketika jawaban baik dari Doa Ratapan sampai ke tangan mereka, meskipun tidak dibalas dengan Doa Pujian berwujud apa-apa."

Comments

Popular Posts